Kue keranjang ini mulai dipergunakan sebagai sesaji pada upacara sembahyang leluhur, tujuh hari menjelang tahun baru Imlek (Ji Si Sang Ang), dan puncaknya pada malam menjelang tahun baru Imlek. Sebagai sesaji, kue ini biasanya tidak dimakan sampai Cap Go Meh (malam ke-15 setelah tahun baru Imlek).
Dipercaya pada awalnya kue, ini ditujukan sebagai hidangan untuk menyenangkan dewa Tungku (Cau Kun Kong) agar membawa laporan yang menyenangkan kepada raja Surga (Giok Hong Siang Te). Selain itu, bentuknya yang bulat bermakna agar keluarga yang merayakan Imlek tersebut dapat terus bersatu, rukun dan bulat tekad dalam menghadapi tahun yang akan datang. Kue keranjang diproduksi di banyak kota, termasuk Tangerang, Bogor. Sukabumi dan Yogyakarta.
Resep Kue Keranjang
Bahan - Bahan Keu Keranjang :- 200 gr gula tebu
- 250 ml air putih
- 180 gr tepung ketan
- 40 gr santan
- 2 sdm minyak sayur
1. Masak gula dengan air sampai larut, dinginkan.
2. Taruh tepung ketan di dalam wadah, tambahkan larutan gula. Aduk sampai merata dan berbentuk adonan.
3. Tuangkan santan dan aduk rata, lalu masukkan minyak.
4. Olesi loyang dengan minyak, masukkan adonan. Kemudian kukus dengan suhu tinggi selama 30 menit. Tes dengan tusuk gigi, jika adonan menempel berwarna bening berarti kue sudah matang.